History Is An Act Of Spirit
Sudah selayaknya kita tahu betapa
sejarah memang mempunyai unsur-unsur subjektifitas dalam penulisannya. Hal ini
tidak lain sejarah memuat unsur-unsur dan isi subjek sang pengarang atau
penulis. Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah hasil penggambaran
atau rekonstruksi dari pengarang, maka mau tidak mau akan memuat
sifat-sifatnya, gaya bahasanya, struktur pemikirannya, pandangannya dan lain
sebagainya.¹ Oleh karena itu sejarah dapat dikatakan sebagai sebuah aksi dari
semangat seseorang untuk menuliskan ide dan menyalurkan semangat atau ide
tersebut kepada orang lain.
Sejarah dalam arti subjektif adalah
suatu konstruk, ialah bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau
cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup
fakta-fakta terangkainakan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik
proses maupun struktur. Untuk lebih jelas mengenai history is an act of spirit, maka dapat dilihat dari beberapa
kegunaan sejarah, diantaranya:
1.Kegunaan
edukatif
Kegunaan sejarah yang pertama adalah
sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas
pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia
melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada
masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.
Sementara itu, pengalaman yang baik
justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian, manusia dalam menjalani
kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang
dilakukan oleh binatang. Manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama
untuk kedua kalinya.
2.Kegunaan
inspiratif
Kegunaan sejarah yang kedua adalah
sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada
pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii
oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-20, masyarakat
Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada
kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut
kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. untuk mengembangkan dan
mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan
nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa
asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi
bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. untuk itu, bangsa
indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa
indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut
serta menjaga ketertiban dunia.
3.Kegunaan rekreatif
Kegunaan sejarah yang ketiga adalah
sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu
hiburan yang segar. melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat
terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan
terasa mampu “menghipnotis” pembaca. pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan
dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah
sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan
dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah
dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif. Pembaca
dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya
membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran
sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu
daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.
Kesimpulan
Dari uraian mengenai kegunaan
ataupun manfaat sejarah diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya history is
an act of spirit dapat diartikan sebagai keinginan seorang sejarawan yang
menulis sebuah cerita yang inspiratif guna mengemnabangkan semangat pergerakan
atau memunculkan pergerakan hati dari si pembaca maupun si penulis melalui
Hitorigrafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar