Jumat, 22 November 2013

History Is An Act Of Spirit

History Is An Act Of Spirit


            Sudah selayaknya kita tahu betapa sejarah memang mempunyai unsur-unsur subjektifitas dalam penulisannya. Hal ini tidak lain sejarah memuat unsur-unsur dan isi subjek sang pengarang atau penulis. Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah hasil penggambaran atau rekonstruksi dari pengarang, maka mau tidak mau akan memuat sifat-sifatnya, gaya bahasanya, struktur pemikirannya, pandangannya dan lain sebagainya.¹ Oleh karena itu sejarah dapat dikatakan sebagai sebuah aksi dari semangat seseorang untuk menuliskan ide dan menyalurkan semangat atau ide tersebut kepada orang lain.          
            Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, ialah bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta terangkainakan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Untuk lebih jelas mengenai history is an act of spirit, maka dapat dilihat dari beberapa kegunaan sejarah, diantaranya:

1.Kegunaan edukatif
            Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah. Belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari.
            Sementara itu, pengalaman yang baik justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. Manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.




2.Kegunaan inspiratif
            Kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia.


3.Kegunaan rekreatif
            Kegunaan sejarah yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif. Pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan.

Kesimpulan
            Dari uraian mengenai kegunaan ataupun manfaat sejarah diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya history is an act of spirit dapat diartikan sebagai keinginan seorang sejarawan yang menulis sebuah cerita yang inspiratif guna mengemnabangkan semangat pergerakan atau memunculkan pergerakan hati dari si pembaca maupun si penulis melalui Hitorigrafi.

 ¹ Sartono Kartodirdjo,Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992),     pp.14.

Selamat Belajar Sejarah Mas Browww...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar